Hikmah adalah makna yang terkandung dalam sebuah peristiwa. Begitu KBBI menjabarkannya.
Namanya makhluk hidup, tak mungkin jika tanpa kisah. Tak mungkin pula tiada peristiwa. Aku sering mengatakan, hidup ini sebuah perjalanan. Jika makhluk hidup tak memiliki kisah atau peristiwa, mustahil akan tercipta sebuah sejarah. Sebuah kenangan masa lalu yang sudah terlewati. Yang namanya hidup berarti ada sebuah pergerakan, ada sebuah guratan hingga melahirkan halaman-halaman kisah sejarah dan mencatat peristiwa penting.
Sama dengan halnya saat ini. Kelak sejarah akan mencatat apa yang sedang terjadi dan dialami oleh makhluk hidup, terutama umat manusia. Sudah hampir satu bulan lamanya, semua media masa mengabarkan dan menginformasikan tentang suatu wabah yang menyerang beberapa negara. Terutama Indonesia.
Ibarat aktor, wabah ini sedang menduduki masa kejayaan. Namanya kini sedang naik daun. Setiap hari informasi update mengabarkan tentang masalah dan masalah. Kenapa masalah? Karena selalu mengabarkan kekhawatiran serta kepanikan yang berlebih. Memang tak semuanya, tapi kebanyakan.
Belum lagi iblis selalu mengambil peran, ikut membakar kekhawatiran serta kepanikan yang semakin menjadi. Membuat sekelompok manusia menjadi hilang akal, apatis, bahkan sombong.
Sebuah wabah yang konon katanya muncul dan berawal dari seekor hewan dan virus ini mematikan. Virus yang belum ada obatnya. Virus yang membuat porak poranda tatanan sebuah negara. Virus yang diberi nama Covid-19 (entah siapa yang pertama kali menamai virus ini, mungkin para medis lebih paham).
Sebuan hastag diRumahAja kemudian mencuat. Semua aktifitas luar terbatas!. Sekolah diliburkan belajar di rumah, bekerja dari rumah (tapi pegawai pabrik nggak), hingga ibadah pun di rumah.
Mobilitas dibatasi! Konon, semua itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang semakin menjadi.
Katanya, virus ini bisa menular melalui sentuhan atau percikan air liur yang kemungkinan keluar ketika bersin dan batuk. Sehingga setiap pribadi harus mawas diri. Jaga jarak aman minimal 1 meter (sosial distancing/psikal distancing), rajin mencuci tangan, menyemprot disinfektan, dan pada intinya menuju kearah pola hidup bersih.
Terlepas dari semua hal di atas. Kali ini izinkan saya bertanya, Pernahkah anda mencoba merenungkan terkait virus yang tak nampak ini?. Kenapa pula bisa sangat yakin bahwa virus ini benar adanya?
Tidakkah berfikir bahwa, mungkin ini hanya sebuah drama yang sengaja dibuat oleh beberapa kelompok manusia lain dalam kelas dunia.
Berbicara tentang keyakinan, saya rasa semua manusia memiliki sebuah kepercayaan masing-masing terhadap apapun itu. Begitu pula dengan virus yang satu ini.
Terkait sebuah kepercayaan dan keyakian, seorang muslim menyebutnya dalam istilah iman. Muslim memiliki pondasi yang para ulama menyebutnya rukun iman terdiri dalam 6 butir salah satunya adalah Iman kepada hal yang gaib (Tuhan, malaikat, jin dan bala tentaranya, bahkan virus). Yang harus ditekankan adalah posisi tertinggi dari iman kepada hal yang gaib adalah manusia meyakini adanya Tuhan semesta alam. Berarti malaikat dan seterusnya hanyalah sebuah ciptaannya.
Jila melihat dengan kacamata iman, mungkin ada maksud yang ingin Tuhan sampaikan kepada makhluknya yang lain (dalam hal ini manusia) dengan mengutus makhluk yang bernama virus. Untuk apa? Saya pribadi tam bisa menjawab. Namun saya hanya bisa mengira serta menerka-nerka.
Mungkin, maksud dari Tuhan mengutus makhluk ini ingin menyampaikan pesan kepada manusia bahwa bumi butuh bernafas sedikit. Bumi sudah merasakan sesak dengan asap kendaraan yang hampir 24 jam mengepul ditambah dengan asap pabrik. Maka dari itu, setiap manusia yang terjangkit virus ini salah satu gejalanya adalah sesak nafas. Agar manusia paham, bumi juga bisa merasakan sesak oleh tingkahnya.
Tak hanya kendaraan, tapi bumi juga mulai kesal dengan tingkah manusia yang sudah sangat jauh dari sebuah aturan. Hormat kepada sesama atau bahkan yang lebih tua sudah memudar. Mengotori bumi dengan tingkah pergaulan yang bebas (sex bebas, minuman keras, narkoba) maka dari itu salah satu pencegahannya dengan tak adanya sentuhan. JAGA JARAK AMAN!. Dan salah satu gejala yang lain untuk mereka yang terkena adalah batuk.
Itu hanya beberapa kemungkinan yang ingin Tuhan sampaikan. Seolah mengingatkan pula bahwa dengan virus yang tak kasat mata serta mematikan saja takut. Kenapa tidak demikian kepada yang menciptakan virusnya? Manusia terlalu pongah. Melaui virus ini pula barangkali Tuhan ingin menyampaikan bahwa semua sama dimata-Nya. Virus ini tak memilah dan memilih akan menyerang si kaya atau si miskin, pejabat atau rakyat, yang gagah ataupun yang lemah. Semuanya dapat terkena dan terserang virus ini.
Melalui virus ini, banyak sekali yang Tuhan sampaikan. Tapi tak semua manusia yang menerima pesan itu dengan baik. Mereka sudah terlanjur mengambil peran menjadi sombong, serakah, apatis, dan yang lainnya.
Pada akhirnya semua kembali kepada masing-masing pribadi. Akan mengambil peran yang mana, serta seyakin apa dengan keberadaan-Nya.
Tuhan maha baik, Dia selalu memberikan pilihan. Tentu dengan hak prerogatif-Nya.
Manusia bebas memilih, alangkah lebih baik memilih pilihan yang tepat sesuai yang Tuhan arahkan.
Semoga saya, anda bisa menangkap pesan-pesan Tuhan dengan baik.
Aku mencium bau-bau Flat Earth di sini. Hehehhehe
ReplyDeleteWkwkkw aku malah gak tau itu flat Earth... Gak mengikuti😅
DeleteAda di Youtube Mbak
DeleteIya sih pernah denger. Pernah liat juga sekilas cuma panjang bener udah mah pke bhsa inggris. Jd aku puyeng wkwkkw
DeleteAamiin. Asah kepekaan dengan peristiwa kek gini nih
ReplyDeleteCara lain menenangkan diri... Biar nggaj ikutan panik hee
Deleteaku salfok sama animenya...mudah2n bumi lekas membaik.. Aamiin
ReplyDeleteSampai beberapa tulisan & konten youtube jadi gara2 corona..
ReplyDeleteYa allah gusti.. engkau tunjukkan ayat2 kauniyah-Mu..
Fabiayyi aala'i rabbikuma tukazziban ??
Semakin yakin akan kuasa Allah SWT, semoga makin bertambah keimanan kita..
ReplyDelete